Powered By Blogger

Jumat, 30 November 2012

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

PERTUMBUHAN :
Pertumbuhan  adalah :
  • Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi)
  • Irreversibel (tidak kembali ke asal)
  • dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
  • Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar. 
PERKEMBANGAN :
Perkembangan adalah:
  • Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).
  • Sel-sel berdiferensiasi.
  • Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks.
  • Proses ini berlangsung secara kualitatif.
  • Irreversible
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
TAHAP AWAL PERTUMBUHAN
  1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
  2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
  3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
PERKECAMBAHAN
  1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).
  2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
  3. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Contoh: perkecambahan kacang hijau.
b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum)






PERTUMBUHAN PRIMER
  1. Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem primer.
  2. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
  3. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
  4. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
a. Jaringan meristem apikal
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.
Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
PERTUMBUHAN SEKUNDER
  1. Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.
  2. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:
a. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
b. Kambium fasis (vasikuler)
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur.
Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
c. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)
PERTUMBUHAN TERMINAL
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.
1.     Faktor Internal
a.         Faktor Genetik
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon.
b.         Hormon tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.
Fitohormon tersebut, yaitu:
1. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)
  • Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan derivat-derivatnya.
  • Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena sativa).
  • Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan).
  • Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah datangnya cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang terkena cahaya.
  • Fungsi auksin, yaitu:
    1. Merangsang perpanjangan sel.
    2. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
    3. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
    4. Mempengaruhi pembengkokan batang.
    5. Merangsang pembentukan akar lateral.
    6. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2. Gibberellin
  • Gibberellin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926.
  • Fungsi gibberellin, yaitu:
    1. Merangsang pembelahan sel kambium.
    2. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum waktunya.
    3. Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
    4. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa. (Dwidjoseputro, 1992: 197)
3. Sitokinin
  • Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
  • Fungsi sitokinin yaitu:
    1. Merangsang proses pembelahan sel.
    2. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
    3. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
    4. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan, seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
    5. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
4. Gas Etilen
  • Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk gas.
  • Fungsi gas etilen, yaitu:
    1. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
    2. Mendukung pematangan buah.
    3. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada daun.
    4. Mendukung proses pembungaan.
    5. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
    6. Menstimulasi perkecambahan.
    7. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5. Asam Absisat (ABA)
  • Asam absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan, baik dalam bentuk menurunkan kecepatan maupun menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel bersama-sama.
  • Fungsi asam absisat, yaitu:
a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan dormansi.
6. Kalin
  • Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan organ.
  • Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan atas:
    1. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
    2. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
    3. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
    4. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.

7. Asam Traumalin
  • Asam traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
  • Jika terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka tersebut. Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi.
  • Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam traumalat).
Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim.
2.   Faktor Lingkungan (Eksternal)
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan, misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
a. Nutrisi
  • Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.
  • Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara.
  • Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg).
  • Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi yang  mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
b. Air
  • Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
  • Fungsi air antara lain:
    1. Untuk fotosintesis.
    2. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis
    3. Membantu proses perkecambahan biji.
    4. Menjaga (mempertahankan kelembapan).
    5. Untuk transpirasi.
    6. Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel.
    7. Menghilangkan asam absisi.
    8. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.
c. Cahaya
  • Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.
  • Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang.
  • Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh.
  • Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
  • Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
  • Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
  • Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
  • Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan terhadap fotoperiode yang berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme.
  • Berdasarkan persyaratan panjang hari untuk pembungaan, sebagian besar tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
a. Tumbuhan berhari pendek (short day plant)
Berbunga jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu, misalnya kastuba (Euphorbia pulcherima), ubi jalar (Ipomoea batatas), nanas (Ananas commosus), dan padi (Oryza sativa). Panjang hari harus kurang dari 11 hingga 15 jam agar pembungaan terjadi.
b. Tumbuhan hari panjang (long day plant)
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu, misalnya tanaman jarak (Rhicinus communis) dan kentang (Solanum tuberosum). Panjang hari harus lebih dari 12 hingga 14 jam agar pembungaan terjadi.
c. Tumbuhan hari netral (day-neutral plant).
Berbunga tidak tergantung pada panjang hari, dapat menghasilkan bunga kapan saja dalam setahun, misalnya jagung (Zea mays).
d. Suhu
  • Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
  • Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
  • Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman.
  • Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan.
  • Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh.
  • Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih dapat tumbuh.
e. Kelembapan
  • Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
  • Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.
  • Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah besar.
  • Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang.
  • Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar.
  • Oksigen
  • Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi yang diperlukan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya.

HUBUNGAN AUKSIN DENGAN BEBERAPA PROSES FISIOLOGI

Secara fisiologis fitohormon berpengaruh terhadap berbagai proses, di antaranya adalah :
  1. Proses pengembangan sel
Heteroauksin yang dihasilkan di bagian ujung memengaruhi sintesis enzim tertentu yang kelak akan diteruskan menuju dinding sel dan menyebabkan dinding sel menjadi elastis. Dengan adanya sifat elastis tersebut, dinding sel mudah merenggang dan dapat tumbuh memanjang.
  1. Fototropisme
Yaitu peristiwa pergerakan tumbuhan kearah datang nya cahaya. Cholodny dan Went menjelaskan bahwa cahaya menyebabkan terjadinya pemindahan auksin secara lateral dari bagian yang terkena cahaya menuju bagian yang tidak terkena cahaya. Dengan demikian, jumlah auksin di bagian yang gelap akan lebih banyak daripada di bagian yang terang.

  1. Geotropisme ;Adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan yang terdiri atas : geotropisme positif(gerak akar yang mengarah ke pusat bumi) dan geotropism negative (menjauhi pusat bumi).
1.      Auksin dan pembentukan akar
Pemakaian berbagai macam fitohormon pada stek daun, batang dan akar dapat merangsang pertumbuhan akar, seperti auksin Indole Butirat, dan asam Naftalena Asetat.
2.      Partenokarpi
Adalah pembentukan buah tanpa terjadi pembuahan sehingga menghasilkan buah tanpa biji, Bunga akan secara alami memproduksi hormon tumbuhan, yang diperlukan untuk mengawali proses pembentukan buah. Seperti yang terjadi pada pisang, anggur tak berbiji, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji.
3.      Apikal dominan
Merupakan suatu gejala bahwa selama pucuk batang (tunas terminal) masih ada, pertumbuhan tunas samping (tunas lateral) akan terhambat. Kalau tunas terminal dihilangkan, tunas ketiak daun akan segera tumbuh. Pengaruh tunas pucuk (terminal) yang menekan tunas lateral disebut apikal dominan.
4.      Peluruhan
Peluruhan merupakan suatu proses alami yang terjadi pada bagian tumbuhan, seperti pada daun, buah, dan bunga. Peluruhan akan berlangsung karena terbentuknya suatu lapisan melintang yang sel-sel parenkimnya terpisah karena proses penuaan. Lapisan tersebut dinamakan lapisan peluruh pada tangkai daun, bunga dan buah. Jika helaian daun dipotong, tangkai daun akan meluruh karena hilangnya persediaan auksin pada daun. Akan tetapi, jika diberi auksin, peluruhan dapat dihambat.

Selasa, 27 November 2012

KISI-KISI UJIAN NASIONAL Program IPA TAHUN 2013

KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA/MA Program IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi) Tahun 2013
1. FISIKA SMA/MA (PROGRAM IPA)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. Memahami prinsip-prinsip mengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung dengan cermat, teliti dan objektif. Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan angka penting.
Menentukan resultan vektor dengan berbagai cara.
2. Memahami gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, benda tegar, usaha, kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum dan masalah Fluida. Menentukan besaran-besaran fisis gerak lurus, gerak melingkar beraturan, atau gerak parabola
Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran-besaran fisis dinamika rotasi (torsi, momentum sudut, momen inersia, atau titik berat) dan penerapannya berdasarkan hukum II Newton dalam masalah benda tegar.
Menentukan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari atau menentukan besaran-besaran yang terkait.
Menjelaskan pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan atau menentukan besaran-besaran terkait pada konsep elastisitas.
Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan hukum kekekalan energi mekanik.
Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan tumbukan, impuls atau hukum kekekalan momentum.
Menjelaskan hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik atau fluida dinamik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memahami konsep kalor dan prinsip konservasi kalor, serta sifat gas ideal, dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya pada mesin kalor. Menentukan pengaruh kalor terhadap suatu zat, perpindahan kalor atau asas Black dalam pemecahan masalah.
Menjelaskan persamaan umum gas ideal pada berbagai proses termodinamika dan penerapannya.
Menentukan besaran fisis yang berkaitan dengan proses termodinamika pada mesin kalor.
4. Menganalisis konsep dan prinsip gelombang, optik dan bunyi dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi. Menentukan ciri-ciri dan besaran fisis pada gelombang.
Menjelaskan berbagai jenis gelombang elektromagnet serta manfaat atau bahayanya dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan pengamatan pada mikroskop atau teropong.
Menentukan besaran-besaran fisis pada peristiwa interferensi dan difraksi.
Menentukan besaran-besaran fisis yang berkaitan dengan peristiwa efek Doppler.
Menentukan intensitas atau taraf intensitas bunyi pada berbagai kondisi yang berbeda.
5. Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dan penerapannya dalam berbagai penyelesaian masalah. Menentukan besaran-besaran fisis yang mempengaruhi medan listrik dan hukum Coulomb.
Menentukan besaran fisis fluks, potensial listrik, atau energi potensial listrik, serta penerapannya pada kapasitas keping sejajar atau pada rangkaian kapasitor.
Menentukan besaran-besaran listrik pada suatu rangkaian berdasarkan hukum Kirchhoff.
Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik.
Menentukan arah dan besar gaya magnetik (gayaLorentz) pada kawat berarus listrik atau muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet homogen.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi GGLinduksi atau prinsip kerja transformator.
Menentukan besaran-besaran fisis pada rangkaian arus bolak-balik yang mengandung resistor, induktor, dan kapasitor.
6. Memahami konsep dan prinsip kuantum, relativitas, fisika inti dan radioaktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Menjelaskan berbagai teori atom.
Menjelaskan besaran-besaran fisis terkait dengan peristiwa efek foto listrik/efek Compton.
Menentukan besaran-besaran fisis terkait dengan teori relativitas.
Menentukan besaran-besaran fisis pada reaksi inti atom.
Menjelaskan macam-macam zat radioaktif atau pemanfaatannya
 2. KIMIA SMA/MA (PROGRAM IPA)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. Mendeskripsikan struktur atom, sistim periodik unsur dan ikatan kimia untuk mendeskripsikan struktur molekul, sifat-sifat unsur dan senyawa. Menentukan  notasi unsur dan kaitannya dengan struktur atom, konfigurasi elektron, jenis ikatan kimia, rumus molekul, bentuk molekul dan sifat senyawa yang dapat dihasilkannya, serta letak unsur dalam tabel periodik.
Mendeskripsikan jenis ikatan kimia atau gaya antarmolekul dan sifat-sifatnya.
2. Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum dasar kimia.
Menjelaskan persamaan suatu reaksi kimia .
3. Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Mendeskripsikan daya hantar listrik.
Mendeskripsikan konsep pH larutan.
Menjelaskan titrasi asam basa
Mendeskripsikan sifat larutan penyangga.
Mendeskripsikan hidrolisis garam dan Ksp.
Mendeskripsikan sifat-sifat koligatif larutan.
Mendeskripsikan sistem dan sifat koloid serta penerapannya.
4. Mendeskripsikan senyawa organik dan makro melekul Mendeskripsikan struktur senyawa  Benzene dan turunannya, serta kegunaannya.
Mendeskripsikan senyawa karbon termasuk identifikasi, reaksi  dan kegunaannya.
Mendeskripsikan makromolekul (Karbohidrat, Protein, Polimer)  dan kegunaannya
5. Mendeskripsikan perubahan energi, cara pengukuran dan penerapannya. Menseskripsikan  reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Menentukan kalor reaksi.
6. Mendeskripsikan kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor- faktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Menentukan laju reaksi.
Mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kinetika suatu reaksi dan kesetimbangannya
Menentukan Kc/Kp.
7. Mendeskripsikan reaksi oksidasi- reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Mendeskripsikan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Mendeskripsikan diagram sel.
Mengaplikasikan hukum faraday.
Mendeskripsikan fenomena korosi dan pencegahannya
8. Mendeskripsikan unsur-unsur penting, terdapatnya di alam, pembuatan dan kegunaannya. Mendeskripsikan unsur-unsur penting yang ada di alam termasuk unsur radioaktif.
Mendeskripsikan cara memperoleh unsur-unsur penting  dan kegunaannya.
3. BIOLOGI SMA/MA (PROGRAM IPA)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. Memahami hakikat biologi sebagai ilmu dan mendeskripsikan objek permasalahan biologi melalui metode ilmiah. Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi.
2. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya. Menjelaskan peran Virus, Archaebacteria danEubacteria bagi kehidupan manusia.
Mengidentifikasi ciri-ciri/peran  kelompok jamur dan protista (jamur, protista, protozoa, alga).
Menentukan dasar pengelompokan mahluk hidup.
Menjelaskan upaya pelestarian sumber daya alam tertentu.
Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok tumbuhan.
Mengidentifikasi cara perkembangbiakan hewan invertebrata.
Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok hewan vertebrata.
3. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peran manusia dalam keseimbangan ekosistem. Menganalisis hubungan antarkomponen dan aliran energi dalam suatu ekosistem.
Menjelaskan proses yang terjadi pada daur biogeokimia.
Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perubahan/pencemaran lingkungan .
4. Menjelaskan struktur dan fungsi sel serta mengaitkannya dengan struktur dan fungsi jaringan. Menjelaskan struktur sel dan komponen kimiawinya, serta proses yang terjadi pada sel.
Menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan.
Menjelaskan sifat,ciri-ciri dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan.
5. Menjelaskan struktur dan fungsi sistem organ manusia serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi pada organ tersebut. Menjelaskan mekanisme gerak otot/sendi/penyakit pada sistem gerak pada manusia.
Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia dan gangguannya.
Menjelaskan sistem pencernaan makanan pada manusia dan gangguannya.
Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan gangguannya.
Menjelaskan sistem ekskresi pada manusia dan gangguannya.
Menjelaskan sistem regulasi (saraf, endokrin dan pengindraan) pada manusia.
Menjelaskan sistem reproduksi manusia dan proses pembentukan sel kelamin.
Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh
6. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhandan perkembangan yang terjadi pada tumbuhan melalui hasil percobaan atau pengamatan. Menginterpretasi hasil percobaan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
7. Mendeskripsikan proses metabolisme karbohidrat dan kemosintesis. Menjelaskan ciri-ciri dan cara kerja dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim.
Menjelaskan proses katabolisme karbohidrat.
Menjelaskan zat yang dikeluarkan/dihasilkan pada proses respirasi aerob.
Menjelaskan tahapan proses anabolisme (fotosintesis)pada tumbuhan.
Menjelaskan proses kemosintesis/respirasi anaerob.
8. Memahami konsep dasar hereditas, reproduksi sel, penerapan prinsip- prinsip hereditas dan peristiwa mutasi. Menjelaskan  susunan nukleotida DNA, RNA, atau kromosom.
Menjelaskan proses sintesis protein.
Mengidentifikasi tahap-tahap pembelahan mitosis/meiosis/gametogenesis.
Menginterpretasikan persilangan berdasarkan hukumMendel.
Menginterpretasi persilangan pada penyimpangan semu hukum Mendel.
Mengidentifikasi pewarisan cacat/penyakit menurun pada manusia.
Menjelaskan  peristiwa mutasi.
9. Menjelaskan teori evolusi dan implikasi pada perkembangan sains. Menjelaskan teori asal-usul kehidupan dan pembuktiannya.
Menjelaskan prinsip-prinsip penting pada  evolusi.
10. Menjelaskan prinsip-prinsip dan aplikasi bioteknologi Menjelaskan prinsip dasar bioteknologi.
Menjelaskan contoh aplikasi bioteknologi konvensional/ modern.
Menjelaskan dampak aplikasi bioteknologi bagi masyarakat dan lingkungan.

sumber: BSNP

Kamis, 01 November 2012

praktikum kontraksi otot katak



KONTRAKSI OTOT

        I.            Tujuan : Memahami tentang kerja kontraksi otot bisep pada katak
     II.            Alat dan Bahan :
1.      Otot betis katak
2.       Pipet tetes
3.       Larutan ringer
4.       Stopwatch
5.      Statif 2 klem
6.      Benang
7.       Cawan petri
8.      Jarum pentul
III.Cara Kerja :
1. Tusukkan bagian pangkal bawah caput bagian dorsal kotak dengan jarum pentul sehingga otaknya rusak, dan kehilangan kesadaran
2. Ambillah otot betis pada bagian tendon dan origo, kemudian masukkan pada larutan ringer.
3. Susunlah rangkaian sebagai tempat percobaan.


                                           

 4. Ambillah otot betis katak yang sudah dimasukkan dalam larutan ringer pada perlakuandi atas,kemudian bentangkan dengan menggunakanbenang di kedua ujungnya
5. Setelah itu, pasang/ikatkan masingmasing ujungnya pada kedua klem statif. Setelah itu, kedua ujung otot betis tersebut masing-masing dihubungkan dengan kabel yang dialiri arus. Gunakan baterai sebagai sumber arusnya.
6. Perlakuan pemberian arus dengan interval masing-masing:
a. 1 menit 
b. 30 detik
c. 5 detik
d. 1 detik
7. Dari perlakuan interval di atas, perhatikanlah pada interval mana otot betis ada reaksi    dan pada interval mana tidak ada reaksi.
8.Buatlah dalam sebuah tabel data yang sudah Anda dapatkan agar lebih jelas.
IV.Data hasil Pengamatan
No
Interval
Impuls  ke…
1
2
3
4
1
1 menit




2
30 detik




3
5 detik




4
1 detik




           
Keterangan:
            +     = ada kontraksi
-          =  tidak ada kontraksi
V. Analisa dan Kesimpulan :
1.      Dari percobaan pada kegiatan ini Anda dapat menyimpulkan akibat yang terjadi apabila otot diberi rangsangan, kemudian tidak diberi rangsangan dan keadaan yang terjadi bila otot diberi rangsangan secara terus-menerus.
2.      Bagaimana keadaan otot bisep dan trisep ketika meluruskan dan membengkokkan tangan kita?
3.      Berikan contoh gerakan otot lain yang bersifat antagonis!
4.      Bagaimanakah mekanisme  terjadinya kontraksi otot?
5.       Diskusikan dengan anggota kelompok Anda dan presentasikan hasilnya di depan kelas!